Perempuan & Egonya Part 19


Perempuan & Egonya
Part 19

Eeeeee, nggak itu maksudnya………” Renatha terbata-bata menjawab pertanyaan Nathan

“Maksudnya apa? Maksudnya benar-benar rindu sama aku? iya….?” Nathan kembali menegaskan dengan tatapan tajam kearah Reinatha

Melihat tatapan tajam Nathan membuat Reinatha melemah, semua tenaga dan isi kepalanya telah berusaha  mencari topik pembicaraan lain untuk mengalihkan tatapan mata Nathan, sayang sepertinya sedang buntu.

“Eeeeeee itu, bukan…….maksudnya…..eeeeee” Reinatha kali ini benar-benar tak tau harus berkata apa, terlalu malu mengakui perasaannnya dan terlalu lemah menatap Nathan

“Sesusah itu yah bilang rindu sama aku? Ok fine…jangan sampai, rindu untuk ku membebani mu jadi sekarang aku udah disini…masih rindu? Mau dipeluk?” Semudah itu Nathan mengatakannya di hadapan Reinatha,  Ia seperti sedang menghukumnya menahan sesak didada mendengar semua itu secara tiba-tiba dan terbuka.

Nath, kamu…….” Reinatha semakin malu, pipinya memerah wajahnya pucat

Aku juga rindu sama kamu, gimana dong?” Jawab Nathan lagi, seperti sedang menguji kekuatan jantung Reinatha yang sebentar lagi bisa pingsan dihadapnnya menahan debaran-debaran didada
Nathan tersenyum seperti sedang menyadari keadaan Reinatha saat ini

“Ini…..”

“Permen karet?” Reinatha heran kenapa Nathan tiba-tiba saja memberikannnya permen karet

“Biar rindunya bisa sedikit tertahan, karena orangnya susah untuk jujur” Nathan mengingatkan akan ucapannya terdahulu akan permen karet. Setelah memberikannnya Nathan bergegas untuk meniggalkan Reinatha

Kamu mau kemana?” Tanya Reinatha panik melihat Nathan akan pergi lagi

Aku mau pergi….”

Kok Pergi?” Reinatha terdengar sedikit kecewa

Nathan kembali mendekati Reinatha dan berbisik penuh kelembutan tepat di telinganya agar tak ada seorangpun yang mendengarkan apa yang akan dikatakannnya

Aku udah bilang kan aku rindu,sekarang aku boleh pergi?”

 Segampang itu Nathan mengatakannnya, dia benar-benar egois dia bahkan tidak memikirkan perasaan ku, jantung ini hampir saja meledak, wajah ku? Sudah seperti tomat busuk merahnya, dia datang dengan pesonanya mengguncangkan pertahanan rindu ku lalu segampang itu bilang rindu dan kemudian pergi….Jahat!

Melihat kepergian Nathan begitu saja, Reinatha akhirnya memberanikan diri untuk berdiri dan mengejar Nathan, Seperti sedang menjadi Reinatha yang tak bisa lagi terus-terusan berbohong akan perasannya, Reinatha merangkul Nathan dari belakang.

“Rein….” Nathan kaget dibuatnya dengan pelukan tiba-tiba dari arah belakang yang diterimanya

Sudah diem! Jangan balik, aku malu….”

“Ini kamu beneran? Rein…..” Nathan memegang kedua tangan Reinatha yang memeluknya dari arah belakang

“Iya aku kangen….iya aku egois udah sayang sama kamu”  Reinatha mengencangkan pelukannnya agar Nathan tak berbalik menatap wajah malunya, yang kini sedang bersandar dan bersembunyi di balik bahu bidang Nathan

Ya udah, sekarang biarin aku lihat wajah kamu yah…” Pinta Nathan bahagia, jelas saja terlukis dari senyuman lebar antara dua bibir tipisnya

Nggak mau…..nggak usah, aku maluuuuuu” Manja Reinatha

Terus aku mau meluk kamu gimana dong”

“Ahhhhhhh nggak usah, aku aja! udah diem!!!”

Berjam-jam sudah berlalu setelah Reinatha berani menyatakan perasaan  yang sesungguhnya kepada Nathan, Kini Reinatha masih dibuat panik dan kikuk  dengan tatapan tanpa kedipan dari Nathan sedari dari tadi memperhatikan Reinatha, habis sudah 3 eskrim dibuat Reinatha karena salah tingkah didepan Nathan.

“Mau lagi?

Tanya Nathan memastikan, Reinatha butuh eskrim untuk menenangkan diri

“Udah cukup…” Jawab Reinatha malu-malu, Dia hanya tak tau harus bertingkah seperti apa dihadapan Nathan setelah kejadian tadi, lagi dan lagi Nathan tersenyum bahagia melihat ekspresi wajahnya

Kok ngeliatinnya gitu?” Selidik Reinatha

Emang nggak boleh aku liatin pacar aku sendiri?” Nathan balik bertanya

Ahhhhhhggggg jangan dilihatin, aku malu…” Reinatha menutup kedua wajahnya rapat-rapat

“Ok, ok….kamu habis ini mau kemana?” Tanya Nathan lagi

Nggak kemana-mana sih, emang kenapa?”

“Jam 7 ada acara? Temanin aku yah ke acara  nikahan anaknya atasan aku, mau yah?” Pinta Nathan

HAAAAA?? Aku???? Sama kamu????” Reinatha kaget

Yah iya dong, kan sekarang aku punya pacar, jadi aku bawa pacar aku kemanapun aku pergi”

“Nggak ah aku malu….disanakan teman-teman kamu semua”

“Justru karena disana teman-teman aku semua makanya aku mau mereka kenalan sama pacar aku yang cantik ini, mau yah?” Puji Nathan sambil merayu

Reinatha menganggukan kepala tanda setuju,

Ok sekarang mau aku anter pulang atau masih mau disini”

“Aku disini dulu yah masih ada yang mau dikerjain sama Teddi, bentar”

Ok, aku pergi yah….kalau masih rindu telfon aja aku”

“Ihhhhh apaan sih, gombal aja”

“Kan sama pacar….” Goda Nathan lagi

“Malu tau…!”

Nathan menatap Reinatha dengan penuh kelembutan, sambil memegang tangannya

Hai sayang…” Sapa Nathan halus

Hemmmmmmm” Reinatha kaget dengan jawabannya sendiri yang refleks menjawab panggilan manja Nathan

“Apaan sih, kok sayang manggilnya” Reinatha sedikit protes

Nathan tersenyum memandanginya dan langsung  mencium pipi Reinatha secara tiba-tiba di sela protes akan panggilan sayang itu, Reinatha terdiam dan kaku. Bukan Nathan namanya kalau selalu mendadak dan tak terduga

Aku pergi yah…..”Pamit Nathan sambil mengelus-elus rambut Reinatha manja

OH NO! Jantung ku…..Jantung ku oh Tuhan! sepertinya baru saja diledakan sebuah bom dengan kekuatan hebat didalam rongga-rongga dadaku, terlalu sesak untuk bernafas menahan rasa bahagia ini, wajah ku merona kali ini bukan seperti tomat lagi tapi seperti cabe, hidungku kembang kempis, mataku berbinar-binar seperti sedang memenagkan lotre,ahhhhh Nafasku, aku butuh oksigen saat ini!

‘Rein…Reinatha….Reinatha, Heiiii!!” Teddi datang dan menyadarkan ku

Teddi…ahhhhhhhhhhhhhhhhh akhirnya………….ahhhhhhhhhhh” Teriak ku bahagia

“Hei…hei….sussssssssssttt malu dilatin orang, ada apa sih lu? Ditinggal bentar sama Nathan jadi aneh gini, kaya cacing abis di kuliti tau nggak…kenapa? ada apa?” Tanya Teddi

Hemmmmm tebak dong ada apa???” Goda Reinatha,dengan gaya jailnya

“Yah mana gue tau…ada apa sih? Kenapa, Nathan bilang sayang? Bilang suka? Bilang akan memperjuangkan elu yang batu ini lagi?” Tebat Teddi

“No…..No…No…Lebih dari itu, kita udaaaaaahhhh  jadddiiiiiiiiannnnn” Teriak Reinatha bahagia seperti dari tadi bersama Nathan sedang menahan rasa bahagianya yang meledak-ledak ini

Ha??? Seriusan lu?” Teddi memastikan

“Hemmmmm, kebayang nggak Ted, gue akhirnya bisa jujur sama dia kalau gue tuh sayang sama dia. Lagian siapa suruh dia datang tiba-tiba saat gue lagi rindu, salah sendiri kan?”

Akhirnya elu luluh juga dari keras kepala dan ego lu juga yah, selamat yah…gue di traktir dong”

“Hemmm dengan senang hati, lu mau makan apa gue traktir hari ini….tapi gue nggak boleh makan, elu aja yang makan”

“Lah kok gitu?”

Karena ntar gue mau dinner sama Pacar gue di acara kondangan, jadi gue nggak boleh banyak makan dari sekarang”

“MasyaAlloh ribet bener jadi cewek…”

“By the way temanin gue belanja yah buat acara ntar malam”

“Ooogah…….! Sekarang gue mau makan nih lapar ayoo buru…”

“Ayoo please, gue ajak Anna deh, mau yah?”

“Ok kalau gitu…”

“Hem ketaukan busuknya giliran ajak Anna aja, langsung mau”

“Namanya juga lagi usaha Rein, hehe”



Melihat sosok pria yang waktu itu tak sengaja ku siram dengan seember air didepan pintu rumah Oma kini berbeda dengan dia yang berdiri  dengan toksedo, tampannya, penuh karisma dan pesona serta rapi tepat didepan pintu rumah, kini sedang menunggu ku, Nathan….bagaimana aku harus mendeskripsikan rupamu, tingkah mu dan cinta mu..

Aku bahagia pernah menyirammu, mungkin itu awal mula aku menyirami hati mu agar tumbuh cinta itu untuk ku seorang Reinatha, yah Reinatha…..

“Kamu cantik….”

Puji Nathan melihat Reinatha keluar dengan dress merahnya senada dengan warna lipstiknya yang merona

Kita jalan sekarang?” Tanya Reinatha memastikan

Tanpa basa-basi Nathan menggenggam tangan Reinatha dan membawanya menuju mobil, membukakan pintu dengan gentlenya dan mempersilahkan kekasihnya itu masuk terlebih dahulu.
 Ketika dalam perjalanan kedua insan yang sedang jatuh cinta ini hanya terdiam, dan saling mencuri-curi pandangan dari balik spion, saling tersipu malu dan merona bahagia.

Hai Bro…..eee, mba Rein kan?” Sapa salah satu kerabat Nathan yang juga menghadiri pesta itu, ketika melihat kehadiran Nathan dan Reinatha

“Siapa Bro?” Tanya yang lainnya ketika melihat wajah baru disamping Nathan

“Kalau punya adik cantik, kenalin lah ke kita-kita” Goda rekan Nathan yang lainnya

Oh iya, guys kenalin..ini Reinatha pacar gue”
Dengan bangganya Nathan memperkenalkan Reinatha di hadapan teman-temannya, Renatha sempat tergagap mendengar pengakuan Nathan yang terlalu spontan di depan teman-temannya.

Pacar? Seriusan bro…?” Kata yang lainnya

“ Iya, jadi kalau kalian tiba-tiba aja ketemu dia di jalan ada apa-apa bantuin yah…” Pinta Nathan

Oh pastilah…” Jawab semuanya kompak

Oh pantes yang waktu itu datang ke Koramil terus cemburu sama mba Citra yah?” Ingat salah satu teman Nathan

Reinatha panik mendengarnya! Wajahnya terlihat gugup, kenapa juga teman Nathan ini harus mengingat kejadian itu, harus berkata apa dia untuk membela diri disini!
Nathan terlihat menyelidiki Reinatha

“Oh…nggak kok, bukan… bukan gitu ceritanya, saya ada kelas jadi harus buru-buru pergi…iya, gitu” Reinatha terbata-bata menjelaskannya

Iya mba, lagian percuma juga cemburu sama Nathan” Goda salah satu temannya

“Kok gitu?” Reinatha penasaran

Mba itu satu-satunya cewe selama pelatihan, pendidikan sampai kerja sekarang yang kita lihat dibawah Nathan  lalu dikenalin ke kita-kita” Jelas teman Nathan lagi

Oh gitu yah…..” Reinatha tersenyum tipis, entah harus bahagia atau aneh dengan pria yang kini jadi kekasihnya itu

Heran! Berapa Tahun dia hidup? Hambar banget kalau Nathan nggak pernah pacaran? Tapi siapa juga yang mau sama dia, dengan sikap dingin, cuek dan tiba-tibanya dia seperti ini ( Reinatha seketika mengingat awal mula pertemuan mereka ) herannya kok gue bisa mau yah sama pria kulkas ini…..Reinatha tersenyum bahagia memandangi Nathan yang tengah asik bercerita bersama teman-temannya itu

Mau makan nggak sayang?” Bisik Nathan halus

IHHHH kok masih panggil sayang sih, malu tau!” cubit Reinatha

Biarin, aku akan tetap manggil kamu sayang sampai kamu nggak malu lagi” Goda Nathan dengan wajah menyebalkannnya

“uhhhfff emang dasar yah yang nggak pernah pacaran sekalinya baru pacaran kaya gini “

“Sayang, kamu tau nggak, kamu tuh harusnya bersyukur dapatin aku…”

“euwwwwww bersyukur apaan, yang ada bisa gila tau!”

“Susah tau sayang dapatin aku, nggak sembarangan orang buktinya baru kamu doang yang bisa mematahkan benteng pertahanaan hati aku” Rayu Nathan

“ihhhhh gomballlllll! Aku mau Tanya dong, tapi janji yang serius yah jawabnya”

Nathan menganggukan kepala tanda setuju sambil terus menikmati makanannya

“Kamu kok bisa sih suka sama aku?” Reinatha tampak serius. Nathan menghentikan makanannya dan memandangi Reinatha dalam-dalam

“ Apa aku harus punya alasan untuk jatuh cinta sama kamu?” Tanya Nathan

Ya, iya harus……” Reinatha memaksa

Ok, akan aku cari alasannya dulu, baru aku kasih tau ke kamu…”jawab Nathan santai

Nath, I am serious! Ayo jangan becanda”

“Aku nggak bercanda Rein, Aku nggak punya alasan kenapa aku jatuh cinta sama kamu..”

Nath, c’mon….. ayolah nggak mungkin, apa karena aku keras kepala kek apa kek….”


Nathan menatap Reinatha dalam-dalam

Harusnya kamu yang jawab semua itu, bagaimana caramu membuat aku jatuh cinta sebegitu dalamnya sama kamu, bahkan aku sendiripun nggak punya alasan kenapa itu harus kamu!….semua yang ada pada dirimu itu selalu indah selalu istimewa, sampai dunia ku tertarik menuju ke kamu Rein, aku udah coba buat menepis semua itu tapi nggak bisa, kamu seperti gravitasi, pelan tapi pasti menarik aku untuk mendekat, mencintai, menjaga dan melindungi, dan kalau kamu Tanya alasannya kenapa aku sesuka ini sama kamu, alasan apa yang harus aku beri kalau semua yang ada padamu membuat kamu istimewa dimata ku”

Reinatha terdiam membisu, penjelasan Nathan cukup mengetarkan hatinya lagi dan lagi
Ia jatuh cinta kepada pria manis penuh karisma di hadapannya ini

“I love you….” Bisik Reinatha pelan sambil meletakan tangannya di pipi Nathan

💕 I love You Nathan

Comments

Popular posts from this blog

AS " Arkana & Sabrina" (Part 4)

Perempuan & Egonya Part 20