Perempuan & Egonya Part 22



Perempua & Egonya
Part 22

Nathan telah pergi dengan tugas dan tanggung jawab negaranya, Ia pergi meninggalkan rindu,

Dalam harapku dan inginku
Kau ada disana
Di setiap langkahku dan mimpiku
Kau ada disana

Mungkin suatu saat nanti
Kau dan aku bersama
Berdua kita jalin kasih
Dalam satu ikatan cinta

Oh Tuhan tolong
Jaga dirinya disana
Aku disini kan menunggu
Hingga diriku dan dirinya
Indah pada waktunya

Oh Tuhan tolong
Jaga dirinya disana
Aku disini kan menunggu
Hingga diriku dan dirinya
Indah pada waktunya

Kaulah hasratku dan cintaku
Kaulah segalanya
Izinkan diriku bersamamu
Kerna sesungguhnya

Kurindukan dekapanmu
Kujanjikan setia
Berdua kita jalin kasih
Dalam satu ikatan cinta, uuuhhh

Oh Tuhan tolong
Jaga dirinya disana
Aku disini kan menunggu
Hingga diriku dan dirinya
Indah pada waktunya

Oh Tuhan tolong
Jaga dirinya disana
Aku disini kan menunggu
Hingga diriku dan dirinya
Indah pada waktunya, ooh

Meski ku dan dirinya
Terpisah jarak dan waktu
Namun ku yakin
Dirimu hanya untukku

Tak perlu kau ragu kasih
Ku yakin cinta kita kan abadi
Dan indah pada waktunya

“Indah Pada Waktunya” by Rizky Febian

Reinatha menatap langit Jogja yang mulai gelap seperti suasana hatinya saat ini. Awan dan angin seakan menemani kesendiriannya, dipandanginya buku Diary yang dihadiahkan Nathan sebelum kepergiannya, Reinatha belum selembarpun menuliskan kisahnya setelah kepergian Nathan. Hatinya bingung apa yang harus dia kisahkan, harus dari mana memulainya.

Langit perlahan mulai menangis, mengundang Reinatha untuk menceritakan rindunya pada Nathan lewat tulisan-tulisannya. Hatinya tergerak untuk memulai

Hai Nath,
Jogja hujan untuk pertama kalinya sejak kepergianmu, walau ini bukan sedang musim hujan, mungkin langit sedang berbela rasa akan perasaan  hatiku
Aku rindu……..

Reinatha menghentikan tulisan tangannya memberi jeda pada air matanya untuk mengalir bebas dari matanya, menarik nafasnya dan mengusap tangisnya.

Nath, kamu apa kabar?
Jangan lupa makan selama masa pelatihan mu, jaga kesehatan mu disana, ingat kamu nggak boleh sakit…kamu harus tetap sehat, karena nggak ada aku yang akan ngomelin kamu!

Nath, I don’t know harus mulai dari mana..
Kata mu aku harus jujurkan?
Sudah ku coba untuk tidak menangis menulis ini karena ini tulisan pertama ku
Aku nggak mau buku ini basah karena airmata ku…
Aku cengeng kan? Iya, itu sisi lain dari ku yang perlu kau tau…
Kalau aku rindu aku bisa sekanak-kanank ini…
I just miss you

See you soon
Reinatha

Hari terasa begitu panjang dengan rutinitasnya sebagai mahasiswa juga asisten dosen, banyak cara coba dihabiskan Reinatha dengan menyibukan diri sendiri, ikut dalam kegiatan sosial di Kampus agar setibanya dirumah hanya rasa letih yang dirasa dan segera tertidur tanpa perlu menunggu deringan telfon dari Nathan lagi.

Reinatha memandangi layar ponselnya dengan background foto Nathan, membaca kembali chat-chat sederhana terdahulunya agar rindunya sedikit mereda. Diambilnya permen karet dan teringat semua kenangan bersama Nathan, entah ini yang ke berapa kalinya Reinatha tiba-tiba saja akan menangis ketika mengingat Nathan.

“Rein….aku boleh masuk?” Tanya Anna
Reinatha tersenyum menjawab keberadaan saudaranya dari balik kasurnya dengan mata sembabnya

“Kamu butuh sesuatu?” Anna memastikan, 

Reinatha terdiam tak tau harus berkata apa, semua orangpun tau tanpa perlu bertanya bagaimana keadaannya sekarang atau apa yang ia butuhkan, mereka tau jawabannya adalah Nathan….

Anna membuka kedua tangannya lebar-lebar memberi ruang untuk Reinatha memeluknya, Reinatha beranjak dari kasurnya dan memeluk saudaranya itu dan berdua saling menguatkan tanpa satu katapun terucap, hati mereka sudah saling memahami lebih dari bicara.

Hari ini Reinatha mulai menulis kembali, membulatkan tekat tanpa air mata harus sesuatu yang bahagia yang dia tuliskan untuk Nathan

Hai Nath,
Aku tau kamu pasti kangenkan sama aku?

Maaf yah, aku butuh waktu yang lama untuk menyimpan rinduku agar tak egois seperti ini
Susah tau, untuk berhenti menangis dan harus menulis aku rindu sambil tersenyum seperti ini

Tak terasa sebentar lagi genap sebulan kita LDR, disana kamu ngapain aja yah? 
Harusnya sebelum kamu pergi kita foto dulu berdua biar bisa kamu simpan di dompet kamu yah, biar kaya filim Korea gitu loh..hehehe

But it’s ok…kamu udah tersimpan di hati aku kok!

Baru sebulan yah? Berarti masih ada 11 bulan lagi…..
Bisa nggak sih pas ulang tahun ku kamu tiba-tiba datang gitu?
Nggak yah? Sudalah aku terlalu berharap sampai menghayal berlebihan
Maafkan kehaluan pacarmu ini yah hehe

Btw, Teddi udah jujur sama Anna tentang perasaannya, akhirnya….
Tapi Anna butuh waktu untuk menjawab, aku sih berharap mereka segera jadian biar aku ikut bahagia bersama mereka…
Hmmmmm kamu berhutang pada Anna dan Teddi, karena setelah kamu pergi mereka berdua menjadi malaikat pelindungku di kampus dan dirumah, mereka selalu mengingatkan ku padamu….

Padahalkan kalau kamu nggak ada, aku harusnya bisakan lirik-lirik dikit sama senior yang bening tapi kamu tenang saja, kamu sudah menitipkan aku pada orang yang tepat! hehehe

Oh iya, aku hampir lupa…Mas Bima bulan depan diwisuda, sayang kamu nggak ada disini!
Padahal nih, kalau kamu ada mau aku kenalin ke Ibuk sama Bapak secara resmi “Ini Pacar akuuuuuuu….gantengkan…” hehehe

Sekarang aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan sosial, terus Pak Mifta mulai mempercayakan aku untuk terlibat dalam proyek beliau,  hebatkan pacar kamu satu ini????
Aku harus dapat coklat! No no no bunga aja deh….hmmmmm nggak deh, permen karet saja
Kamu berhutang banyakkkkkkkk permen karet setelah kepulangan kamu yah ingat itu!!

Nath….
I love you
Reinatha

Reinatha perlahan mulai menata hatinya kembali untuk menyalurkan rindunya untuk hal-hal positif dan dia menikmatinya, Reinatha  semakin rajin menceritakan hal-hal yang dirasakan dan dialaminya kepada Nathan mulai dari hal-hal kecil dan sederhana, sesederhana dia mulai menyukai nasi goreng makanan kesukaan Nathan yang dianggapnya aneh waktu awal perkenalan mereka, menceritakan hal-hal konyol di kampus dan dirumah.

Taraaaaaaaaaaaaaa…
Aku tau kamu pasti kangen kan sama aku?
Maaf yah Nath, beberapa hari ini aku sibuk,
You knowlah Mas Bima akhirnya diwisuda besok aku sama Ibuk serta Mba Dian sibuk booking photographer, restoran, cari pakaian macam-macamlah….tau sendirikan sesibuk apa pacarmu ini…..

Tadi aku sempat cerita tentang kamu sama Ibuk dan Bapak,
Penasaran nggak apa kata mereka?
Kamu tau nggak kata Ibuk gini
“yang waktu itu datang ke rumah kan? Yang anggota TNI itu yang tinggi, gagah, tampan”

Udah..udah jangan GeeR yah, itu baru kata Ibuk, kata Bapak gini
“Suruh lah main-main ke rumah lagi biar bisa ngobrol sama Bapak”

Uhhhhhh yang jauh disana, tapi sepertinya udah dapat lampu ijo dari orangtua aku!
Ahhh Kamu curang…..hehehe

Besok aku akan tampil cantik tau! Kamu nggak pernahkan lihat aku berkebaya cantik dengan riasan, sayang sih kamu jauh…..tapi tenang aja nanti aku akan kirim foto buat kamu
bodo amat deh itu foto mau sampai ke kamu apa nggak sama kaya pesan-pesanku sebelumnya hehehe
Handphone kamu bakalan heng sekalinya dapat notif dari aku…

Nath, kamu dapat salam dari Nathan Junior
Katanya nggak usah khawatir, Dia akan jagain aku dengan baik Komandan

Miss you
Reinatha

Hari Wisuda Bima pun datang, semua sibuk merayakan kebahagiaan, lulus sebagai mahasiswa terbaik, dan langsung mendapat panggilan kerja saat kelulusannya juga…Orang tua dan adik mana yang tak bangga punya anak dan kakak sehebat ini. Semua orang tampak bahagia berfotoria penuh tawa riang gembira

“ Ann…Annn tolong fotoin aku dong seluruh badan yah” Pinta Reinatha

“Ayo…Ayoooo siap yah, posenya yang cantik, satu, dua, tiga…lagi lagi ganti gaya”

“Cie yang kirim buat pacar” Goda Anna saat mengintip  isi Chat Reinatha

“Nggak tau juga ini bakal sampai atau nggak !nggak papa deh asal kirim aja dulu………..cie, yang pacarnya udah datang” Reinatha balik menggoda Anna saat melihat Teddi datang ke acara wisuda Mas Bima.

Oh yah I just skip the important information, kalau dua malaikat penjagaku ini sudah resmi jadian yeahhhhhhh……

Acara wisuda telah selesai dan sekarang acara makan bersama keluarga serta  kerabat dekat untuk merayakan kebahagian Bima.

Dek Hp kamu mana Dek, fotoin Ibuk dong…”

“Yah Hp adek udah mati Buk, pake Hp Mas Bima aja kameranya bagus kok...”

“Pak ayo Pak….Kita foto dulu berdua, kita udah lama nggak ada foto berdua” Ajak Ibu

Entah kenapa mendengar itu, hati Reinatha sedikit bersedih mengingat kalau Nathan dan dirinya juga belum memiliki foto mesrah seperti Ibuk dan Bapak saat ini. Ditengah-tengah makan siang keluarga yang bahagia ini tiba-tiba

“Halo……Halo siapa nih?” Anna menerima panggilan dari nomor baru

Siapa?” Tanya Reinatha dan Teddi memastikan

“Nggak tau, nggak ada suaranya nih….” Jawab Anna

‘Udah matiin-matiin kita mau makan nih ganggu aja” Teriak Reinatha

Mereka melanjutkan makannya,Hp Anna berbunyi lagi untuk kedua kalinya dari nomor yang sama

Duh nomor yang tadi lagi….” Anna mengeluh

Angkat dulu siapa tau penting” Kata Teddi

“Nggak…nggak nggak…..gue nggak mau yah lagi seru-seru gini pada terima telfon” Bentak Reinatha

“Tuh kan di telfon lagi…..” Anna kembali mengeluh

Sini biar gue lihat! Nomornya aneh lagi pasti mau nipu nih…” Reinatha kemudian mematikan telfon tersebut

“Ya udah aku matiin aja yah hPnya…” Kata Anna lagi


Situasi yang berbeda di salah satu daerah pedalaman Thailand, Nathan sedang berusaha menghubungi Reinatha dengan meminjam Hp dari salah satu teman baraknya dan kemudian menghubungi Anna yang sayang selalu di reject panggilannnya.

“Nathan c’mon they’re waiting for us …” Kata salah satu temannya yang sedang menunggu Nathan memanjat Pohon yang tinggi untuk mendapatkan sinyal

“Wait, Bro…I just need a minute to send this “ Saking susahnya mencari sinyal hingga harus memanjat lebih tinggi tiba-tiba tanpa disengaja kakinya menginjak pada dahan yang rapuh hingga akhirnya Nathan terjatuh

“Somebody help….help….” Temannya mencari bala bantuan, sedangkan Nathan merintih kesakitan dengan kakinya yang terluka

Acara makan bersama keluarga inipun selesai, Anna mengecek isi Hpnya lagi dan betapa terkejutnya ketika membaca pesan dari nomor yang dari tadi coba menghubunginya

AHHHHHHHHHHHH!!” Teriak Anna kaget

“Ada apa sih?” Tanya Teddi

Reinathhhhhhhhaaaaaaaaaa” Teriak Anna histeris sambil menunjuk isi pesan dalam Hpnya

Tuh Reinatha…” Tunjuk Teddi kearah Reinatha

“Adaapa sih, manggil gue yah?” Reinatha mendekat sambil membawa bouqet bunga milik Bima

“Rein, Please maafin gue…gue beneran nggak tau……” Anna terlihat memohon sebelum menjelaskan apa yang terjadi

Ada apa sih? Apa sih maksud elu?” Reinatha heran

Dari tadi yang nelfon itu Mas Nathan…” Anna tak kuat melanjutkan kalimatnya

Alllaaaaaa nggak mungkin hehe, “ Reinatha tak percaya, sampai dilihatnya wajah Teddi ikutan berubah setelah membaca isi pesan dalam Hp Anna. Di rebutnya Hp Anna dan dibacanya sendiri isi pesan tersebut

“Ann, ini aku Nathan, Reinathanya ada? Aku udah coba telfon ke Hpnya tapi nggak bisa-bisa”

2 bulan lamanya tak ada kabar dan ini tiba-tiba saja Nathan! Reinatha bingung harus bahagia atau bersedih

Coba telfon Ann….telfon lagi…” Pinta Reinatha bersemangat

Berkali-kali mereka mencoba menghubungi kembali nomor tersebut hasilnya tetap saja tidak bisa dihubungi.

Nggak bisa dihubungi Rein” Kata Anna lemes

Reinatah menarik nafas panjang, iya menyesal mematikan sendiri panggilan tlfn itu dengan tangannya kalau saja dia tau itu dari Nathan…..kalau saja Hpnya tidak pakai acara lowbat, kalau saja ia tau itu Nathan……
Malam itu Reinatha pulang dengan rasa bersalahnya…amat sangat bersalah, itu satu-satunya kesempatan dia dapat mendengar lagi suara kekasihnya tersebut setelah 2 bulan lamanya.


“Hei.” Dipandangnya Boneka Nathan Junior dikasurnya

Maaf aku bodoh hari ini…..” Sambil memeluk boneka itu erat-erat

Waktu terus berjalan, Mas Bima harus kembali ke Jakarta untuk memulai pekerjaan barunya, akhirnya LDR selama 4 tahunnya terbayar dengan baik, kini Mas Bima akan lebih punya banyak waktu bersama Mba Dian. Mas Bima bisa bertahan selama 4 Tahun sedangkan aku Cuma setahun dan banyak pengeluhan? Dasar lemah!!!!!

Nathan ku…
Nathan ku? Hmmmmm sounds good hehehe
Aku masih belum bisa move on atas kebodohan ku beberapa minggu lalu karena menolak panggilan darimu! Jangan salahkan Anna! Itu salah ku…aku yang menolak panggilan mu waktu itu tapi demi Tuhan aku nggak sengaja melakukannya….
Karena kebodohan itu aku berhenti berkisah pada mu….I am so stupid I know!
I am sorry…..

Hari ini, hari pertama tanpa Mas Bima dirumah….
Kamu tau kan kisah Mas Bima? Dia LDR selama 4 tahun loh….
Hebatkan Kaka ku?
Hmmmmmmm harusnya aku menggali lebih banyak ilmu darinya tentang LDR selama dia masih ada disini L

Kamu pergi….
Mas Bima pergi….
Aku sepi…..
Nath, Bulan depan ulang Tahun aku…
Aku selalu bermimpi tiba-tiba saja kamu datang sambil bawa kue ulang tahun untuk ku
Aku terlalu berharap yah??
Maaf……
But it’s ok masih ada Anna dan Teddi disini
Kamu baik-baik yah disana

Love you
Reinatha

Kalender berganti dengan begitu cepatnya Hari ini hari Ulang Tahun Reinatha, Anna dan Teddi memberikan surprise

Tiup lilinya…tiup lilinya sekarang juga sekarang juga sekarang juga…” Anna dan Teddi terlihat bahagia membawakan kue ulang tahun lengkap dengan hadiah masing-masing tepat di tengah malam pergantian hari

“Ayo Make a wish dulu….” Kata Anna

Reinatha memanjatkan permohonannya dan meniup lilin ulang tahunnya
Thank you yah….kalian sweet banget”

Diantara bahagianya tiga sahabat ini tiba-tiba Hp Reinatha berbunyi sebuah panggilan telfon yang sudah lama dia tunggu-tunggu sebagai salah satu permohonannya hari ini, sayang datangnya bukan dari orang yang amat sangat dia harapkan

“Hai Gas….”

“Happy birthday yah Rein….Semoga kamu selalu bahagia”

“Makasih yah masih ingat ulang tahun aku”

“Oh yah, kamu mau hadiah apa? Kebetulan besok aku mau ke Jogja nih”

“Nggak usah pake hadiah segala, doain aku aja yah…”

“Hmmmm gimana yah,kan setiap ulang tahun kamu aku selalu kasih hadiah masa tahun ini aku nggak kasih”

Percakapan Bagas dan Reinatha sempat terjeda beberapa saat dalam diam karena canggung akan kalimat Bagas barusan yang mungin masih mengingat suasana ulang tahun Reinatha, dimana Reinatha masih menjadi kekasihnya

‘Oh yah jam berapa kamu sampai di Jogja?” Tanya Reinatha mencairkan suasana

Jam 12 aku sampai disana, aku jemput kamu kita makan siang bareng yah, bolehkan?”

“Iya Boleh kok…”

Sesampainya Bagas di Jogja langsung menjemput Reinatha dan memberikan hadiah ulang tahun kepadanya

“Ihhh pakai acara repot-repot segala ngasih kado…..”

“Nggak papa itu juga titipan dari mama buat kamu” Jawab Bagas ramah

“Makasih yah…”

“Oh yah, aku kira kamu bakal sama pacar kamu, siapa namanya? Hmmmm Nathan! Kok dia nggak ada? kalian lagi marahan yah? Kan ini hari ulang Tahun kamu Rein your special day….”

“Kita baik-baik aja kok….”

“So where he is?” Bagas ingin tau

“Dia lagi di Thailand tugas Negara…”

‘Waoooooo on your birthday? Yah,  paling nggak dia orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahunlah…….it doesn’t matter”

Reinatha terdiam mendengar perkataan Bagas barusan, melihat ekspresi wajah Reinatha Bagas dapat menebak kalau Nathan bahkan tidak memberikan ucapan selamat kepadanya

“Rein, c’mon….kok sedih gitu, kenapa?? dia nggak ngasih kabar? Oh Dude……I can’t believe it!”

“Tempatnya nggak ada sinyal…..”

“What the hell!!! Bagian dunia mana yang masih nggak punya sinyal, c’mon Rein be logical….yah paling nggak hari ini lah even just a text for happy birthday gitu!”

Reinatha menggelengkan kepalanya tanda dia tidak menerima seperti yang dia harapkan yah sebuah ucapan ulang Tahun dari Nathan

Do you still remember how we broke up?” Tanya Bagas lagi, Reinatha menyimak menunggu kalimat sambungan dari Bagas

“Aku cowo yah Rein, yah terserah kamu percaya atau nggak. Kita dulu juga kaya gitu…I mean aku kamu nggak, aku menghilang beberapa waktu saat kamu di Semarang I was cheating on you”

“Yah itu beda kasusnya Gas, Nathan nggak mungkin selingkuh…Dia sedang bertugas nggak mungkin ada waktu buat selingkuh”

“See…dulu kamu juga gitukan nggak percaya kalau aku selingkuh? aku tuh cowok Rein, I know what man wants, bohong kalau dia nggak ngelirik yang lain disana, sampai nggak ngasih kabar? Fix…udah berapa lama kalian kaya gini?”

“6 Bulan…..” Jawab Reinatha dengan wajah sedihnya

See I told you….Setengah tahun tanpa kabar? Gila lu Rein! Pacaran sama hantu???? Aku dulu sama kamu 2 minggu hilang kabar aja aku udah sama Dewi….yah sorry itu bejatnya gue dulu!!”

“You just waste your time Rein, kamu buang-buang waktu dengan menunggu yang nggak pasti….ayolah kemana Rein yang pintar yang aku kenal, it’s your birthday…”

“Tau ah Gas, aku juga berharap nggak kaya gini hubungan ini….aku masih punya waktu 6 bulan lagi buat nunggu kepulangannya”

“hehehehehehehehehehe…. Aku nggak nyangka Rein yang idealis yang aku kenal itu udah nggak tau dimana? A year Rein, nunggu tanpa ada feedback, sesusah apasih Thailand itu sampai sinyal untuk memberi kabar saja nggak bisa??”

“Yah mungkin….namanya juga latihan militer sifatnya rahasia Negara jadi benar-benar ditempat yang tak terjangkau”

“oh c’mon………dalam sinetronpun nggak seperti itu Rein”

“Tau ah Gas, aku bingung……………..”


Perkataan Bagas selalu terngiang-ngiang di kepala Reinatha, Hari ulang tahunnya telah berlalu bulan kelahirannyapun telah berganti dan Reinatha masih belum juga mendapatkan kabar dari Nathan. Memandangi pesawat tempur yang dihadiahkan Nathan diatas meja riasnya membuat Reinatha bertanya

“Emang sesusah itu yah memberi kabar?”
“Aku penting nggak sih…?”

Sambil melihat kalender di atas mejanya yang telah dilingkari merah pada tanggal tertentu dengan tulisan spidol ungu “Annive  Penjahat Hati “

“Bahkan saat Anniversary kitapun aku hanya akan berteman dengan bayang-bayang mu saja”


Dear Nathan….
Kata orang hubungan yang berjalan selama setahun akan semakin kuat kedepannya,
Kamu percaya itu?
Aku percaya….
Tapi, bila hubungan itu dijalani secara berdua bukan seorang diri.

Reinatha menghentikan tulisannya, memberi jeda pada pikirannya dan mengundang perasannnya untuk melanjutkan kalimatnya kembali

Nath,
Aku seharusnya marah padamu!

Iya aku marah karena hari ulang Tahunku kau lewatkan begitu saja seperti tidak ada yang special
Tapi aku bingung bagaimana caranya marah padamu, kau bahkan tak ada dihadapanku
Hari ini,
Hari anniversary hubungan kita yang awalnya manis dan bahagia…

Nath,
Aku capek….
Aku lelah….
Kau tak pernah ada lagi disaat aku butuh
Perlahan aku mulai ragu….

Aku harus apa? Katakan aku harus bagaimana bila aku ragu….?
Akan lebih mudah bila kau ada disini dan berbagi perasaan ini,
Aku seperti sedang berkencan dan berbagi rasa hanya dengan bayang-bayang semu
Tak ada kepastian……..
Masih bisakah kita bertahan?

Happy anniversary Nath…

Right now I wanna be not okay
too tired to siting here waiting
If I could hear one word from you

So Let me just give up
Let me just let go if this isn’t good forme or good for us…
Let me just stop trying
Let me just stop fighting I don’t wanna here any advive except it’s from you
You don’t know what it’s like…
Alone here missing you

Reinatha πŸ’”

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

AS " Arkana & Sabrina" (Part 4)

Perempuan & Egonya Part 20